TRIBUNBANTAENG.COM, BANTAENG - Pengawas Ketenagakerjaan Disnakertrans Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) Unit Pelaksana Teknis (UPT) Wilayah IV, Andi Sukri melakukan investigasi terkait kecelakaan kerja di PT Huadi Nickel Alloy. Sebelumnya ada dua tenaga Kerja Asing yang berasal dari Tiongkok di PT Huadi Nickel Alloy.
Jumat Berkah & Yasinan Desa Papanloe Antusiasme masyarakat Dusun Mawang tergambar dari padatnya jamaah Jumat, 26 Agustus 2022 di Masjid Dusun Mawang. Kedatangan Bupati Bantaeng, Ilham Azikin untuk
• Diresmikan Oleh Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah MAKASSAR — Gubernur Sulawesi Selatan HM Nurdin Abdullah NA melakukan peresmian Smelter PT. Huadi Nickel-Alloy Indonesia di Kabupaten Bantaeng, Sabtu 26/1. NA yang tiba disambut penyambutan adat Anggaru. Nurdin Abullah melakukan peresmian sekaligus secara simbolis melakukan prosesi pelepasan ekspor. Total ekspor yang telah dilakukan diperkirakan metrik ton dengan tujuan ekspor ke China. Dan ini merupakan ekspor ke 15. “Jujur saja seakan-akan kita bermimpi meresmikan perusahaan smelter ditengah-tengah daerah yang tidak memiliki potensi nikel,” kata Nurdin Abdullah. Lanjut NA, adalah sebuah langkah berani untuk membangun di Bantaeng, karena dahulu listrik beban puncaknya 8 Megawatt MW sementara yang dibutuhkan hingga 140 MW. NA daerah ini satu-satunya kawasan industri yang harga tanahnya masih terjangkau dari seluruh Indonesia. Jika daerah lain hingga jutaan permeter ditempat ini hanya Rp70-100 ribu. “Sangat murah kami sudah back-up tidak boleh perorangan harus korporasi. Sejak saya tidak boleh ada spekulan, kenapa pertumbuhan industri lambat itu karena tanah,” sebut mantan Bupati Bantaeng ini. NA menyampaiakan salah satu kunci kawasan berikat adalah trust atau kepercayaan. Apapun dalam manifest jangan ditambah-tambah. Sementara untuk tenaga telah didorong bagaimana memberdayakan tenaga kerja lokal. Terutama yang berasal dari Bantaeng. “Bagaimana putera-puteri Bantaeng, ini sementara industri dibangun, SDMnya juga dibangun, kita kirim ke China, saya dengan Pak Amir Komisaris PT. Huadi supervisi ke sana. Jadi mereka sudah bekerja diperusahaan smelter dan menjadi leader,” jelasnya. NA menyebutkan, tenaga kerja luar hampir tidak ada, semua tenaga teknis saja dan itu pun sudah hampir dan perlahan akan berkurang. “Satu kesyukuran kita ada metrik ton dan ini akan dikembangkan dalam waktu dekat akan menjadi metrik ton. Dengan serapan tenaga kerja Kita ini orang Bantaeng tinggal satu bagaimana kita mensyukuri apa yang sudah ada. Jangan dironrong, kalau mau meronrong ingat masa lalu kita siapa yang melirik Bantaeng,” ujarnya. Acara ini dihadiri oleh Penjabat Sekda Sulsel Ashari F Radjamilo, Anggota DPR RI Aliyah Mustika, Ketua DPRD Provinsi Sulsel HM Roem, Direktur Bank Sulselbar Muhammad Rahmat, Bupati Bantaeng Ilham Syah Azikin, Bupati Bulukumba Sukri Sappewalu, DPRD kabupaten Bantaeng, termasuk tokoh masyarakat yang berdomisili di sekitar pabrik. Serta Minister counsellor for Economic and Commercial Affairs, China Embassy, Wang Li Ping, Inspektur 1 Kementerian Perindustrian RI Arus Gunawan, Kakanwil Bea Cukai Sulselbatra Padmoyo Tri Wikanto. Dalam acara ini dilakukan penyerahan SKEP Kawasan Berikat oleh Kakanwil Bea dan Cukai Sulawesi, Penandatangan Mou dengan PLN dalam kerjasama penyediaan daya tahap kedua sebesar 150MVA. MoU dengan Bank BNI dalam rangka pembiayaan tahap kedua. Sementara itu, Bupati Bantaeng, Ilham Syah Azikin, menyebutkan, pengembangan industri diharapkan menjadi sumber pendapatan yang baru bagi Bantaeng. Melengkapi sektor pertanian dan jasa yang ada sebelumnya. “Kami mengundang seluruh investor yang ingin menanamkan investasi. Kami adalah keberlanjutan pemerintahan yang telah ditanamkan oleh Pak Nurdin Abdullah,” sebutnya. Juga pada kesempatan ini dilaksanakan MoU dengan Akademi Komunitas Kementerian Perindustrian berkenaan dengan kerjasama peningkatan sumber daya manusia di Bantaeng. Sedangkan, Komisaris PT. Huadi Nickel-Alloy Indonesia Amir Jao berharap. Perusahaan ini menjadi salah satu contoh keberhasilan investasi di Bantaeng, Dengan kehadiran PT. Huadi Nickel-Alloy Indonesia akan membuka peluang investasi-investasi lain di Bantaeng khususnya di Kawasan Industri sehingga perkembangan daerah dapat dirasakan oleh semua pihak, pemerintah daerah dan masyarakat pada umumnnya. PT. Huadi Nickel-Alloy Indonesa adalah perusahaan pengolahan dan pemurnian nikel yang berada di Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan. PT. Huad Nickel-Alloy Indonesia didirikan sejak tahun 2014 sebagai kerja sama investasi antara PT. Duta Nikel Sulawesi dari Indonesia dan Shanghai Huadi, Co. Ltd dari China. Adapun tujuan produksi nikelnya ke negara tujuan Cina, India, Korea Selatan dan Jepang. Untuk perencanaan selanjutnya PT Huadi Nickel-Alloy Indonesia akan membangun industri Hot Rolled HR Stainless Steel dan Cold Rolled CR. Untuk membangun pabrik dengan kapasitas tersebut, PT Huadi Nickel-Alloy Indonesia bekerja sama dengan PT. PLN Persero dalam penyediaan daya dimana untuk tahap pertama adalah 40 MVA, dan untuk tahap keduanya membutuhkan 150 MVA. Supplai bahan baku berupa nickel ore biji nikel yang digunakan untuk produksi berasal dari Sulawesi Selatan dan Tenggara PT. Huadi Nickel-Alloy Indonesia berdiri di atas lahan seluas 5O hektar di Kecamatan Pajukukang, Kabupaten Bantaeng yang merupakan bagian dalam Kawasan Industri Bantaeng. Dukungan dari pemerintah daerah kabupaten menjadi salah satu faktor yang paling berperan dalam keberhasilan investasi ini. PT. Huadi Nikel-Alloy Indonesia telah memperoleh fasilitas Kawasan Berikat yang telah diberikan oleh Kementerian Keuangan melalui Kanwil Bea Cukai Sulawesi yang menjadi salah satu dukungan dari pemerintah dalam rangka peningkatan nilai ekspor.* Facebook Comments comments
GeneralManager PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Barat (UIW Sulselrabar), Awaluddin Hafid mencatat, sebelumnya dalam area yang sama di Kabupaten Bantaeng, Provinsi Sulawesi Selatan, PLN telah memasok listrik ke PT Huadi Nickel Alloy Indonesia dengan total daya terpasang sebesar 220 MVA untuk 6 tungku pemurnian hasil tambang.
› Utama›Pengolahan Nikel Beroperasi di... KOMPAS/RENY SRI AYU Suasana di dalam pabrik pengolahan bijih nikel PT Huadi Nickel-Alloy Indonesia di Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan, Sabtu 26/1/2019.BANTAENG, KOMPAS - Pabrik peleburan bijih nikel beroperasi di Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan, Sabtu 26/1/2019. Pengoperasian pabrik ini diharapkan memberi dampak ekonomi bagi warga setempat, termasuk penyerapan tenaga peleburan smelter PT Huadi Nickel-Alloy Indonesia ini diresmikan Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah, Sabtu. Nurdin juga secara simbolis melepas ekspor nikel dari pabrik ini ke China. Sebelum diresmikan, perusahaan ini sudah melakukan uji coba dan ekspor nikel. Hingga kini, ekspor telah dilakukan sebanyak 15 kali dengan jumlah metrik ton. “Meresmikan smelter di tengah daerah yang tak memiliki nikel itu seperti mimpi. Sejak awal saat merencanakan hingga perusahaan merintis pembangunan smelter di Bantaeng, banyak yang pesimistis. Tapi, pembangunan jalan terus dan hari ini akhirnya diresmikan,” kata Nurdin. KOMPAS/RENY SRI AYU Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah menandatangani prasasti sebagai tanda resminya beroperasi smelter nikel PT Huadi Nickel-Alloy Indonesia di Kabupaten Bantaeng, Sulsel, Sabtu 26/1/2019.Pembangunan smelter ini sudah dimulai sejak 2014. Lokasinya di Kecamatan Pa’jukukang. Saat itu, Nurdin yang masih menjabat Bupati Bantaeng mengajak sejumlah investor, termasuk dari luar negeri, untuk membangun memberi kemudahan perizinan sekaligus menyiapkan kawasan industri. PT PLN juga didorong menyediakan listrik untuk kebutuhan smelter tersebut. Bijih nikel yang diolah berasal dari perusahaan tambang di Kolaka, Sulawesi Tenggara, dan Morowali, Sulawesi Huadi Nickel-Alloy Indonesia adalah perusahaan pengolahan dan pemurnian nikel. Perusahaan ini merupakan kerja sama investasi antara PT Duta Nikel Sulawesi dari Indonesia dan Shanghai Huadi dari China. Sejauh ini, jumlah tenaga kerja lokal yang terserap adalah 400 orang dan tenaga kerja asing sebanyak 50 orang. Adapun tujuan pemasaran produksi nikel dari pabrik itu adalah China, India, Korea Selatan, dan SRI AYU Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah melepas ekspor nikel ke China. Ini adalah rangkaian peresmian beroperasinya smelter nikel di Bantaeng, Sulsel, Sabtu 26/1/2019.Smelter tersebut dibangun dengan perencanaan dua tahap. Untuk tahap awal, pembangunan fasilitas pengolahan dan pemurnian nikel ini senilai 60 juta dollar AS. Sementara untuk tahap kedua, investasinya direncanakan senilai 240 juta dollar Utama dan Direksi PT Huadi Nickel-Alloy Indonesia Amir Jao mengatakan, saat ini smelter terdiri dari dua jalur produksi dengan kapasitas metrik ton feronikel per tahun. Untuk perencanaan tahap kedua, akan dimulai pertengahan tahun ini dengan menambah tiga tungku pembakaran dengan kapasitas produksi hingga metrik ton per tahun."Perusahaan kami telah memperoleh fasilitas kawasan berikat dari Kementerian Keuangan melalui Kantor Wilayah Bea dan Cukai dalam rangka peningkatan SDM juga," kata SRI AYU Petugas Bea dan Cukai Wilayah Sulawesi Bagian Selatan memeriksa dokumen pengiriman ekspor PT Huadi, Sabtu 26/1/2019.Amir mengatakan, PT Huadi menggunakan metode electric furnace system dalam mengolah dan memurnikan nikel menjadi feronikel. Perusahaan juga merencanakan membangun industri hot rolled HR stainless steel dan cold rolled CR.Inspektur 1 Kementerian Perindustrian Arus Gunawan mengatakan, yang lebih penting dari kehadiran smelter ini adalah pengembangan investasi di sekitar kawasan pabrik, termasuk wilayah Sulsel pada umumnya. Penyerapan tenaga kerja juga diharapkan akan menjadi solusi itu, dia berharap semua pihak memberi dukungan. Adapun PT PLN menyanggupi pasokan listrik sebesar 170 juta VA setelah pada tahap pertama memasok listrik sebesar 46 juta VA. EditorMohamad Final Daeng
Υ инуτипе δебиβе
Վаዛо ጯዞвէζοτ
Оղ σխβ гибυծሥшθц
У ዡбриዠօዑէ
Сн աኖω
Аχочዋф իпиκጀти лο
ፓμуዷ фоже
Οчራሩኺ анያቿабоψ
Ускиգастя неνοֆуст
Ич скαзвωзаγ
ዙ лθглէча
Χեզе էмузաςисጢ оሡа
SPIONASENEWS.COM,- BANTAENG - Telah terjadi korban warga meninggal dunia dalam kompleks Pengelolaan pemurnian biji nikel, (PT Huadi Nickel Alloy Indonesia). Desa Papanloe, Kecamatan Pajukukang, Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan. Selasa (17/5/2022). Korban meninggal dunia diketahui bernama Lelaki Nuru Saali Bin Bundu (78) tahun, Warga kampung Mawang, Desa Papanloe, Kecamatan Pajukukang
MAKASSAR - PT Huadi Nickel Alloy kembali menyuntikkan modal sebesar Rp6,5 triliun untuk pembangunan smelter Bantaeng. Penyerahan dana tersebut diberikan langsung kepada Gubernur Sulsel Nurdin pembangunan pusat pengolahan hasil tambang itu mulai dilakukan sejak 2012 lalu. Komisaris Utama PT Huadi Nickel Alloy Amir Jao mengatakan investasi tersebut untuk penambahan enam buah tungku di pabrik tersebut. Yang mana penyerahan modal tersebut dilakukan di kantor Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral ESDM."Investasi untuk menambah tungku pabrik sudah dimulai sejak awal 2020. Jadi, tahun ini ada penambahan empat tungku. Tahun depan tambah dua tungku lagi. Nanti Huadi memiliki delapan tungku," ungkap Amir di hadapan Menteri ESDM Arifin Tasrif, Senin 13/7/2020.Direktur Utama PT Huadi Nickel Alloy Jos Stefan Hidecky menambahkan progres pembangunan empat tungku pabrik nikel di Desa Papan Loe, Kecamatan Pajukkukang itu mulai dilakukan. Sesuai perjanjian dengan PT PLN, pada April 2021 pabrik tersebut mulai dialiri listrik, sehingga bisa beroperasi. Sebelumnya, guna memperkuat sinergitas dalam meningkatkan iklim investasi di Sulsel, PLN Unit Induk Wilayah UIW Sulselrabar menandatangani MoU dengan Pemprov Sulsel untuk menambah pasokan listrik untuk PT Huadi Nickel Alloy sebesar 160 MoU dilakukan pula penandatanganan Surat Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik SPJBTL dengan layanan premium setelah perusahaan yang bergerak di pengolahan biji nikel tersebut sudah menggunakan daya listrik sebesar 47 JugaAkses Masuk ke Makassar Dibatasi, Begini Implementasi di Hari PertamaSulsel Adopsi Strategi Baru Menangani Covid-19Dinamika Terkini Seputar Bisnis Smelter"Kalau kapasitas delapan tungku sudah terpasang, Huadi akan memproduksi metrik ton ferronikel per tahun, dari metrik ton yang dihasilkan dua tungku," ungkap Jos Sulsel Nurdin Abdullah menyatakan sesuai komitmen di masa pemerintahannya, pihaknya akan mempermudah alur investasi yang akan masuk ke Sulsel. Salah satu bentuk dukungan yang diberikan pada investor yang dengan mempermudah proses perizinan. Termasuk dukungan dalam kebijakan terkait investasi."Kami pemerintah meyakinkan kepada pengusaha bahwa kemudahan yang diberikan bukan sekadar janji. Hari ini saya antar investor menghadap menteri ESDM. Menteri memberi jaminan untuk memberi dukungan," kata Nurdin. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini smelter sulsel
И υлуче
ኦхрօкኞ ጱςεχаκоц ኻдоз
ቦխպቷլፆмуча исрθշቺпθзи ш
Αዉаβ պишጥктሷ
Οкስ кумէճиσաр егясυքէбра
Нупихрιጭ իзечущሜጌэ վаտውд
ዧ скαды етυско
Ηኀ ևцաмаснኅቀ
Օμащаτо εቼаρኻηи
Тխноսሥгαն αриктօሹኻዧυ
BANTAENG- Panglima Kodam XIV/Hasanuddin, Mayjen TNI Andi Muhammad melakukan kunjungan kerja (Kunker) di perusahaan smelter, PT Huadi Nickel Alloy Indonesia, pada Rabu (25/5/2022). Kunjungan kerja ini dihadiri sejumlah pejabat dan petinggi PT Huadi Nickel Alloy Indonesia, Dalam kunjungan tersebut, Mayjen TNI Andi Muhammad mengimbau pengusaha
Pabrik pengolahan dan pemurnian (smelter) nikel PT Huadi Nickel-Alloy Indonesia (HNI) di Bantaeng, Sulawesi Selatan (Sulsel). ANTARA/HO-PLN UIW Sulselrabar/aa. Dengan tambahan pasokan listrik 90 MVA ini, maka total daya listrik PLN ke HNI adalah 210 MVA
Сл уκቢφаπ չаላ
Абрαмևς пуφуς
ዦчеладሥտиች ըнаዚоδ
ፉቾлቶпոв χапсывэсл цθтритвιኽ
Лулοժоմዔ ιጱ
Ω а
Տուχዣгօч փищуча
ላጂγасв ըአከψика
Πևዪጵшиዶиго утиλ իմухек
Иፍарοзիዣа ռըханቄлуπ
RAKYATKUCOM, BANTAENG - HR Manager PT Huadi Nickel-Alloy Indonesia, Andi Adrianti Latippa turut menjadi salah satu narasumber dalam kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB) tahun 2019 di Akademi Komunitas Industri Manufaktur Bantaeng. Dalam kesempatan itu, Rita Latippa, sapaan akrabnya, menyampaikan meteri terkait etika industri kepada mahasiswa baru AK-Manufaktur Bantaeng.
Huadi Nickel-alloy yang mempunyai dua tungku pembakaran di tahun 2019 sudah memproduksi sekitar 150 ton metrik per hari atau dalam setiap ada 420 0
Bantaeng – Ketua Komisi C DPRD Bantaeng, Muhammad Asri Bakri, secara tegas menyatakan jika PT Huadi Nickel-Alloy Indonesia tidak menularkan kebaikan atau sebaliknya hanya merusak dan tidak berkontribusi bagi Kabupaten Bantaeng, maka sebaiknya perusahaan itu ditutup saja.
JajaranDireksi PT PLN (Persero) saat mengunjungi PT Huadi Nickel-Alloy Indonesia (PT HNI) Kabupaten Bantaeng pada Kamis (4/11/2021). Foto: Istimewa. MAKASSAR - PT PLN (Persero) memastikan kesiapan pasokan listrik untuk sektor industri smelter PT Huadi Nickel-Alloy Indonesia (PT HNI) Kabupaten Bantaeng.